Pentingnya Menjaga Kesehatan, HIMA-ILHA Mengadakan Seminar Kesehatan Bersama Yakult

Cirebon, HIMA-ILHA,  Himpunan Mahasiswa Ilmu Hadis (HIMA-ILHA) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon mengadakan Seminar Kesehatan. Dengan mengusung tema "Kesehatan dalam Persfektif Agama dan Ilmu Pengetahuan" berlangsung Melalui Zoom Meeting. Kamis, (8/4/2021)

Acara yang dipandu oleh Moderator saudari Tri Mulyani selaku Demisioner HIMA-ILHA periode 2019-2020 . Dihadiri langsung oleh Dekan III yaitu Dr. Hajam, M. Ag. dan Ketua Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Syekh Nurjati Cirebon yaitu Hj. Anisatun Muthi’ah, M.Ag. Selain itu, acara ini juga menghadirkan narasumber dari PT. Yakult cabang Bandung yaitu Hasan Basri, S. Pdi. sebagai Praktisi Gizi Produk Fermentasi PT. Yakult Indonesia serta PT. Yakult cabang Cirebon yaitu Bapak Bambang.

Dalam pemaparannya pak Hasan menyampaikan bahwa kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948 menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan”. Bahan dasar pembuatan Yakult adalah Bakteri, Susu bubuk, Glukosa dan Air. Tidak ada batasan umur untuk meminum yakult ini. Dan batas kadaluwarsa yakult ini adalah 40 hari setelah di produksi pabrik.

Dalam sesi tanya jawab beliau menjawab salah satu pertanyaan. “Ada kriteria umur tidak pak untuk minum yakult? lalu bagusnya berapa kali minum dalam sehari dan di minum dalam keadaan dingin atau tidak pak?” Tanya Iklimah

Pak Hasan menjawab bahwa tidak ada kriteria umur dalam mengkonsumsi yakult. Untuk mengkonumsi yakult 1 botol sehari sudah cukup untuk menikmati manfaat dari yakult atau di inum 2 botol yakult dalam sehari masih dianjurkan dan lebih baik yakult dimunum dalam keadaan tidak dingin.

Beralih ke kesehatan dalam perspektif agama yang dipaparkan oleh ketua Jurusan Ilmu Hadis yaitu Hj. Anisatun Muthi’ah, M. Ag. Beliau menyampaikan bahwa kesehatan dalam perspektif agama merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang produktif secara sosial dan ekonomis. Adapun maksud dan tujuan Agama (Islam) dalam membahas kesehatan telah tercantum dalam Al-Qur’an  dan hadis Nabi saw. yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi bahwa Rasulullah saw. bersabda "Islam itu agama yang bersih, maka hendaklah kalian menjaga kebersihan karena sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang bersih".

Seluruh pakar kesehatan menyatakan bahwa kebersihan adalah pangkal kesehatan. Maksudnya bahwa kebersihan itu sumber bagi kesehatan. Bila kita selalu ,menjaga kebersihan diri dan lingkungan maka tubuh kita akan sehat dan terhindar dari berbagai macam penyakit.

Beralih ke permateri terakhir dari Dekan III yaitu Dr. Hajam, M. Ag. memaparkan betapa pentingnya menjaga kesehatan sesuai dengan perspektif agama (Islam). Beliau memaparkan menjaga kebersihan rumah, Rasulullah saw. menganjurkan kaum muslimin untuk melaksanakan shalat sunnah dirumah. Dengan ini rumah merupakan masjid yang lain, karena itu rumah harus bersih dan suci agar shalat yang dilakukan sah. Rosulullah saw. adalah teladan dalam kebersihan. Kebersihan adalah gaya hidup dari beliau. Dengan menjaga kebersihan maka hidup akan sehat selalu.

 


Asty Oktaviani
Editor : Muhammad Fairuz dan Umar Sharifudin
* Kabinet Adhigana
* Hubungan Komunikasi dan Informasi

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.