APAKAH WAKTU ITU MUTLAK?

 


Saat Anda sedang duduk di dalam pesawat yang sedang terbang di udara lalu Anda memperhatikan pemandangan indah yang berada di bawah Anda, dapat disimpulkan bahwa Anda sedang bergerak relatif terhadap bumi. Namun ketika Anda memperhatikan benda-benda yang berada di dalam pesawat, Anda akan menyadari bahwasannya Anda sedang diam relatif terhadap benda di dalam pesawat. Dengan gambaran ini Anda dapat menyimpulkan bahwasannya gerak atau diamnya benda bergantung pada kerangka acuan yang Anda pilih. Untuk menjelaskan konsep gerak benda tidak akan tercapai tanpa sistem kerangka acuan.

Para fisikawan dari zaman terdahulu meyakini bahwa hukum-hukum alam bersifat mutlak, dengan demikian hukum-hukum Fisika yang menggunakan hukum-hukum alam yang bersifat mutlak seharusnya tidak bergantung kepada kerangka acuan apa pun. Karena hukum-hukum Fisika menggunakan hukum-hukum alam yang mutlak maka hukum Fisika pun haruslah mutlak. Persyaratan bahwa hukum-hukum Fisika bersifat mutlak dikenal dengan istilah prinsip relativitas.

Dengan adanya prinsip relativitas maka semua persamaan Fisika haruslah sama di dalam sistem koordinat mana pun yang dipilih, persamaan seperti ini dikenal dengan persamaan invarian. Dengan demikian jika Anda membuat persamaan pada dua koordinat yang berbeda maka bentuk persamaan tersebut haruslah sama. Hubungan atau persamaan yang mengaitkan koordinat-koordinat yang Anda pilih dikenal dengan nama transformasi koordinat. (Kamajaya dan Purnama‚ 2016)

Postulat Galileo menyatakan “Waktu adalah besaran mutlak dan hukum-hukum gerak Newton tidak berubah bentuk (invarian)”. Dengan postulat ini lahirlah prinsip relativitas Galileo. Prinsip relativitas Galileo ini berhubungan dengan hukum-hukum gerak Newton. Pemikiran Galileo ini sejalan dengan pernyataan Sir Issac Newton yang menyatkan bahwa waktu itu adalah besaran mutlak.

Setelah bertahun-tahun para ilmuwan berpegang dengan pernyataan Newton dan postulat Galileo. Baru pada tahun 1887 ditemukan fakta yang membuat para ilmuwan kaget. Melalui percobaan Albert A. Michelson (1852-1931) dan Edward W. Morley (1838-1923) yang meneliti tentang eter dan menghasilkan sebuah kesimpulan bahwasannya waktu itu relatif.

Sewaktu Michelson dan Morley melakukan eksperimen, pada saat itu seorang Einsten masih berusia delapan belas tahun. Dalam usia yang sangat muda Einsten sudah bergulat langsung dengan eksperimen untuk mendeteksi eter. Walau usianya masih sangat muda Einsten berani melanggar aturan dengan mengambil pendekatan yang berbeda dalam memahami masalah eter. Einsten lebih suka gambaran yang sederhana makanya ia menganggap eter itu tidak ada.

Saat umurnya menginjak 26 tahun Einsten berhasil memecahkan masalah tentang eter. Pada tahun 1905, Einsten mengajukan dua postulat. Pertama, semua hukum fisika kovarian (berbentuk sama) dalam semua kerangka inersial. Kedua‚ kelajuan cahaya di dalam ruang hampa invarian dalam semua kerangka inersial. 

Konsekuensi dari dua postulat tersebut adalah bahwa waktu ternyata merupkan besaran relatif. Pembuktiannya adalah sebagai berikut. Misalkan ada dua orang yang membuat persamaan tentang kelajaun cahaya namun dalam kerangka acuan berbeda, sehingga diperoleh:




Menurut postulat kedua, haruslah dipenuhi persyaratan:


Akan tetapi, jarak yang di tempuh cahaya dalam kerangka acuan orang pertama dan kedua belum tentu sama sehingga:

dx ≠ dx¹

postulat pertama Einsten terpenuhi maka:

dt ≠ dt¹

Dengan demikian terbuktilah bahwa waktu itu besaran relatif.

Sebenarnya pembahasan tentang Relativitas pernah disinggung jauh-jauh masa sebelum seorang Galileo dan Einsten lahir. Pada abad ke-9 M hidup seorang ilmuwan islam yang dikenal dengan panggilan al-Kindi. Al-Kindi pernah mengungkapkan sebuah pernyataan yang menyinggung tentang Relativitas, al-Kindi berkata “Kita tak dapat mengatakan bahwa sesuatu itu kecil atau besar secara absolut. Tetapi kita dapat mengatakan itu lebih kecil atau lebih besar dalam hubungan kepada obyek yang lain”.

Di dalam al-Qur'an terdapat ayat yang menyinggung tentang relatifnya waktu di antaranya yaitu di dalam surah al-Ma'arij ayat 4 :

تَعْرُجُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ اِلَيْهِ فِيْ يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهٗ خَمْسِيْنَ اَلْفَ سَنَةٍ

Artinya: Para malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan, dalam sehari setara dengan lima puluh ribu tahun. (Al-Ma'arij : 4) 

Di dalam kitab tafsir al-Jalalain karangan al-Imam Jalaluddin al-Mahali dan al-Imam Jalaluddin as-Suyuthi kata الرُّوْح ditafsirkan sebagai malaikat Jibril. Lafad فِيْ pada ayat di atas berkaitan dengan lafad yang dibuang yang bisa diartikan pada hari diazabnya orang-orang kafir. Yang mana menurut perhitungan orang kafir itu lamanya lima ribu tahun, karena penderitaan dan kesengsaraan yang mereka rasakan, sedang menurut perhitungan orang-orang beriman itu lebih pendek dibandingkan dengan salat fardu yang dilakukan di dunia. 

Dari ayat di atas bisa diambil pelajaran bahwasannya waktu itu relatif, bagaimana kerangka acuan yang diambil. Tafsiran ayat di atas membandingkan antara perhitungan orang kafir dan orang beriman di hari kiamat. Albert Einstein sendiri bisa menyimpulkan waktu itu relatif pada abad ke-20 Masehi, sedangkan al-Qur'an diturunkan pada abad ke-6 Masehi yang mana teknologi pada zaman itu tidak secanggih pada zaman sekarang. 

Kemajuan peradaban Islam ditentukan oleh sikap orang Islam sendiri terhadap al-Qur'an, apakah dia bersungguh-sungguh dalam mempelajarinya atau tidak. Banyak sekali ilmu-ilmu yang bisa didapatkan dalam al-Qur'an selain ilmu agama tapi juga ilmu dunia bisa didapatkan di dalam al-Qur'an, bahkan susunan dan keindahan kata-katanya melahirkan sebuah ilmu. 

Kesimpulannya dari semua fakta yang terkumpul bahwasannya waktu itu adalah besaran relatif. Selain diperkuat oleh bukti ilmiah tetapi juga oleh isyarat ilmiah yang terdapat di dalam al-Qur'an surah al-Ma'arij ayat 4. Dengan terbuktinya bahwa waktu adalah besaran relatif banyak sekali inovasi yang lahir diantaranya adalah dalam bidang teknologi Global Positioning System (GPS). Begitu detailnya Allah dalam membuat sesuatu, Maha Besar Allah dengan segala ciptaan-Nya

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.