HIMA ILHA Gelar Kajian Online

E-Pamflet

Cirebon, HimaIlha. Himpunan Mahasiwa Jurusan Ilmu Hadis (HIMA-ILHA) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Instititut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon membahas tentang Sanad dan Matan dalam kajian Mingguan.

Kajian mingguan yang diadakan oleh divisi kajian dan keilmuan ini bertemakan “Pentingnya Mengetahui Sanad dan Matan Hadis” berlangsung di Whatsapp Group. Sabtu, (30/4/20).

“Tidak sembarangan jika kita ingin memakai kutipan hadis. Tetapi, tidak mengetahui ilmunya. Baik itu hadis shohih maupun hadis dhoif yang kita pakai untuk menjadikan landasan”, Ucap Ulum sebagai moderator kajian.

Sebagai calon ahli hadis, kita harus lebih mengetahui dengan mendalam apa itu ilmu hadis. Maka dari itu, perlu mempelajari apa saja yang termasuk ilmu dasar hadis.

M. Hayyi Kautsari selaku pemantik menyampaikan, Sebagai mahasiswa jurusan ilmu hadis dan generasi para ulama (Aamiin). Sebelum akan di posting atau memposting kembali dari orang lain di sosial media dengan menggunakan hadis, ketahui dahulu sanad atau sandarannya.

“sebagian umat Islam gandrung dengan tulisan-tulisan modern dan mengesampingkan karya ulama-ulama mereka. Mereka membaca sejarah dengan mengedepankan keindahan bahasa dan runut alurnya”, Tutur Hayyi.

Menurutnya, bahwa untuk melakukan sebuah perubahan mulailah dari diri sendiri. Islam memiliki standar yang tinggi dalam menerima berita. Memastikan riwayat yang dinukilkan buku-buku tersebut benar atau tidak.

Ia mengaku, sekarang ini kaum muslimin tidak lagi memperdulikan kualitas kabar, cerita dan berita yang mereka baca. Merakapun lupa akan tradisi emas yang disusun oleh ulama-ulama”.

Dengan berharap, dari sini kita mulai memperkuat ingatan dan menjadi luas lagi ilmunya. Mempoststing apapun itu tidak ada aturan. Tetapi, untuk menerimanya kita harus mengetahui aturannya”, pungkasnya.

Rizki selaku Ketua Umum HIMA-ILHA mengatakan, tetap semangat dan istiqomah selama diberlakukannya daring untuk setiap kegiatan kajian mingguan.

“mudah-mudahan pandemic covid-19 ini cepat berlalu dan kita bisa berkumpul kembali dengan kawan-kawan serta dapa beraktifitas seperti biasanya”, kata Rizki.



Nur Azizah
Editor: Khumaedi NZ
*ZonaGrafis HIMA-ILHA
*Hubungan Komunikasi dan Informasi

1 komentar:

  1. To the most effective of our knowledge, this examine is the first again to} determine playing factors associated with the extent of drawback 우리카지노 playing in Korean adolescents using nationwide knowledge. This is a descriptive secondary knowledge evaluation examine performed to determine the extent of drawback playing of adolescents and playing factors by using the 2015 National Survey on Youth Gambling Problems. South Korea has not enforced any virus-busting lockdown measures, even during the top of the outbreak within the country over February and March. Nevertheless, people and companies by and enormous have adopted government pointers and avoided social gatherings and instituted work-from-home preparations. To make it even tougher, access to overseas “online wallets” is severely restricted or even banned in Korea.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.